1 Feb 2015

Kepada Penguasa Segala Rencana yang Kusebut Waktu

Selamat Siang, Februari.

Iya, Januari 2015 berlalu begitu saja. Ngga berasa banget.

Kayanya baru ngerayain tahun baru, sekarang udah masuk ke Februari.


Waktu memang begitu.
Melancarkan aksinya tanpa peduli keadaan.
Berjalan terus tanpa menengok ke kiri, kanan, apalagi ke belakang.
Mendahului berbagai keinginan.
Menciptakan tumpukan mimpi yang jadi nyata, banyak pelukan, bertubi-tubi ciuman.
Dan tentu saja, mengumpulkan beribu kenangan.
Iya, waktu memang begitu.

Kepada kamu, yang membuat aku dan dia jarang bertemu..
Ringan kah lah langkahku untuk sedikit lebih baik dalam mengaturmu.
Perbaiki lah caraku memandangmu sebagai tantangan, bukan ancaman.
Biarkan aku terlarut di dalam mu dengan ciuman dan pelukan di setiap detiknya.
Tolong...jangan biarkan aku dan dia menjadi sulit mengaturmu sampai sulit bercumbu.

Kepada penguasa segala rencana yang ku sebut waktu..
Aku dan dia pernah bertengkar karena mu.
Karena berbagai kesibukan dan perihal yang memenuhi setiap ruangmu.
Mulai saat ini, mulai saat kamu membaca suratku ini, sedikit berbaik hati lah kepada kami.
Kepada orang-orang yang kadang tidak cukup 24 jam dalam sehari.
Kepada pasangan-pasangan yang ingin lebig banyak bersama kekasihnya.
Kepada jiwa-jiwa yang merasa kamu berlari saat mereka bersama cintanya, dan kamu berjalan sangat lambat ketika mereka bosan.

Kepada waktu..
Bergulir lah dengan seksama. Dalam cinta dan asa. Memeluk sukma dan jiwa.
Aku membutuhkanmu lebih lama lagi saat aku bersama dia.
Berkati lah tiap detikmu saat aku memeluk dia.
Percepat lah langkahmu agar aku lebih cepat bertemu dia.
Lambat kan ayunan mu agar aku lebih lama dalam buaian dia.

Ah, maafkan aku, Waktu.
Maafkan aku yang menyalahkanmu saat kamu terlalu cepat atau lambat.
Aku hanya ingin lebih banyak kamu.
Agar aku dan dia bisa selalu bersama, bicara banyak hal, tertawa, saling memeluk, mencium, dan semua hal yang menyenangkan.

Dan semua itu akan terjadi, jika kamu memberi ruang bagi kami.
Jika kamu lebih dapat kami atur.

Semoga kamu mengerti ya, Waktu.
Bagi aku dan dia, kamu adalah segalanya.


Salam,


Wanita yang menuntut Waktu ke pasangannya.



PS: abis berantem masalah waktu, sekarang aku sama dia bener2 manfaatin waktu bareng. Good job, Time!

2 komentar:

  1. Jarang-jarang nemu surat puitis gini, hebat kak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, makasih banget yaa :)
      Kamu rajin banget baca blogku. Seneeeng ^^
      Ada blog juga? Dapet link nya darimana? :D

      Hapus

 
imacokladh Blogger Template by Ipietoon Blogger Template