31 Jan 2015

Untuk Kamu yang Hari ini Terakhir di Bali

Selamat pagi, kamu yang hari ini pergi dari Bali.
Haiiiii...
Gimana hari terakhir di Bali? Jadi 4,4 tahun belum cukup kan di Bali?
Iya lah... di Bali itu enaknya seumur hidup. Tenang. Enak. Tempat liburan banyak. Orangnya kaya kita-kita yang geblek tapi baik hati ini.
Awas kangen lo yaaaa...

Semua kesan pesan kita udah diomongin di video itu ya.
Iya, video yang bikin hampir semua temen-temen nangis. Termasuk kamu..
Kita bukannya drama lo. Emang sedih..
Yaiyalah sedih ya.
Ditinggal temen kaya kamu.

30 Jan 2015

Surat Ijin Pembawa Surat

Selamat sore, Nuel *halah*
Iya, Nuel itu kamu: pembawa surat cintaku kemana-mana 30 hari ini.
Bolehin aku buat bikin surat permohonan ijin yah..

Melalui surat cinta ini menyatakan bahwa,
Nama      : Rismanda Dewanti (panggil Ima aja ya, yaaa...kali aja kalau mau manggil.)
Alamat     : Bali (Gimanaaaa....? Udah tertarik kenal sama aku kalau tinggalnya di Bali? :D )

Ingin meminta ijin untuk mengantarkan suratku kemana-mana; ke tempat yang aku suka, ke mereka yang aku sayang, ke benda yang aku ingin, atau ke.....mimpi-mimpiku :)
Besar harapanku agar surat-suratku tidak membuat kamu kelimpungan ya, dan bisa sampai ke tujuan dengan selamat penuh cinta.

22 Jan 2015

How's Father Supposed to be.. ♥

Tiduran. Selimutan. Sendirian.
*halah emang biasanya sama siapa*
Kemarenan sempet denger cerita dari temen-temen cewek tentang orang tuanya. Khususnya Papa-nya sih. Tentang aturan 'aneh' yang diterapin di rumahnya. Tentang sikap Papa nya ke dia atau saudaranya yang lain.
Yang kalau menurut aku....rada aneh aja. Ya mungkin karena Papa ku udah nerapin cara bersikap ke anak-anaknya dengan lebih dewasa kali ya...
Aku cerita ini karena denger cerita ini dari temenku:

2 Jan 2015

Surat dari Perempuan yang Bodoh Menahan Rindu

Apa aku terlalu baik hati hingga selalu ingin membuat kamu tersenyum.
Apa aku terlalu mudah percaya hingga selalu mau kamu ajak kemana pun.
Apa aku terlalu lemah hingga tak bisa apa-apa tanpa kamu.
Apa aku terlalu sayang hingga melihat kamu setiap waktu seperti melihat kamu pertama kali.
Apa aku terlalu cinta hingga rindu selalu bertubi-tubi tiap hari tanpa henti.
Apa aku terlalu kekanakan hingga perlu pelukan dan belai di kepala oleh kamu.
Apa aku terlalu egois hingga apapun akan terasa milikku jika tentang kamu.         
Apa aku terlalu berlebihan hingga perasaan ini terlalu meluap setiap saat.
Sungguh, Sayang. Aku tak bisa apa-apa, aku bukan siapa-siapa, tanpa kamu. Kali ini sungguh aku hanya ingin menuliskan seluruhnya. Perasaan ini membuncah melompat seakan keluar dari dadaku.
Sungguh, Sayangku. Kamu sebut apa ini yang terjadi padaku? 
Percayalah, Sayangku.
Aku sungguh-sungguh rindu.
 
imacokladh Blogger Template by Ipietoon Blogger Template